Amsterdam view from Amsterdam Tower

Amsterdam view from Amsterdam Tower
The view from Amsterdam Tower

Sunday, May 5, 2013

Catatan dari Sebuah Reuni


This posting is more fun to be written in Bahasa Indonesia, even though the last few closing paragraphs are in English.

Reuni Akbar - Sekaligus Workshop Sehari "Being the Smart & Ultimate U"


45 tahun? Lulusan angkatan pertama dihasilkan tahun 1968, lulusan terakhir ya lulus tahun lalu. Kalau dijumlahkan semuanya pasti ribuan.

Susahnya ngumpulin teman2 sekelas untuk reuni. Reuni teman sekelas aja susah, apalagi ngumpulin satu angkatan yang jumlahnya 12 kelas (kalo ngak salah). Satu kelasnya sekitar 45 mahasiswi. Apa jadinya reuni seluruh angkatan ya?!  

Ssttt... Iya, kampus gue isinya mahasiswi semua!

Ex Mahasiswi2 Peserta Reuni Akbar
 
Untung gue ngak tinggal di Jakarta, jadi gak ikutan sibuk2 persiapan reuni. Jadi Vivi aja dari angkatan kami yang ikutan jadi panitia reuni. Segebok tugas2 dia, selain tugas kantor sehari2nya, sehingga ngumpulin foto seangkatanpun ribet.

Bermodalkan FB, gue kontak semua teman yg ada di daftar FB untuk foto bareng. Waktu yang tersisa hanya tiga hari sebelum “deadline submission” ke Panitia karena mereka juga dikejar deadline untuk mencetak Buku Alumni...  Mana sempat ngumpulin warga yang tinggalnya berserakan di seantero nusantara dan dunia dalam tiga hari.

Tanggapan teman2 waktu diminta kumpulin foto:

  • Iya, tapi gue mau keluar kota dulu...
  • Hah? Kumpulin foto? Maluuu, sekarang gue gendut...
  • Waduh... Foto?

Untungnya Anyes yang tinggal di Melbourne bersedia kerja ekstra untuk "photo-shop" foto teman2... Daripada ngumpulin warga, lebih baik memanfaatkan teknologi.

"Nyes, jadi kita kumpulin foto diri? Foto kita mesti ngapain? Berdiri, duduk?"

"Terserah mau berdiri, duduk atau nungging. Yang penting di foto itu ada elu, dan lebih baik latar belakangnya jangan terlalu rame jadi lebih gampang buat gue."

Wakakak

Key Note Speaker oleh Ibu Linda Amalia Sari Gumelar
Menteri Pemberdayaan Perempuan & Perlindungan Anak

Dalam waktu singkat terkumpul foto 13 personil yang sebagian besar foto teman sekelas, tapi senang juga ada beberapa teman yang ngak sekelas ikutan ngumpulin, jadi bisa dibilang itu foto mewakili angkatan dong...

Voila... Foto hari photoshop Anyes siap, kita submit ke panitia, kelar tugas... 

Tanggapan teman2 melihat hasil photo-shop:
  • Wow, fotonya bagus. Makasih Anyes!
  • Yaaa, gue baru tau, masih bisa kirim gak?

Tempat reuni pastinya di Jakarta, jadi gue harus book dan issue tiket ke Jakarta dong... Kurang lebih 2 minggu sebelum jadwal Reuni Akbar tsb di bulan Februari, terdengar kabar Reuni diundur sampai tanggal 20 April! Supaya deketan ama Hari Kartini pastinya.

Anyway, gue udah beli tiket Reuni supaya dapet diskon dari Panitia -J
 
One of the Speakers: Bapak Adyaksa Dault, Mantan Menteri Pemuda & Olahraga (2004–2009)

The Day

Setibanya di Mall tempat berlangsungnya acara, gue mampir ke Starbucks for quick breakfast, alamak ada pasukan merah. Angkatan berapa ya? Sepertinya sih angkatan di atas gue. Mencuri2 pembicaraan, ternyata ada yang angkatan 78-79! Glekkkk...

Masuk ke gedung, mulai kelihatan pasukan ijo muda, ijo tua, turquoise, ungu, hitam, biru tua, biru muda, oranye untuk panitia, kotak2, leopard alias macan tutul pun ada... 

Untung udah beli tiket duluan, dapet diskon, jadi pendaftaran pun lebih mudah, antrian lebih pendek... 
 
Sr. Fransisca Dwina Arintowati
 
Akhirnya gue ketemu teman pas antri pendaftaran! Untung juga dulu waktu kuliah gue gaul, jadi ketemu teman yang tugas di bagian pendaftaran jadi name tag gue langsung dapet!

"Vivi... Gw hadir nih! Catet!" Kudu wajib lapor diri sama Vivi mantan ketua kelas dan ketua senat jaman dulu. Makasih ya Ma’am udah mewakili angkatan kita jadi panitia...

Mana pasukan biru muda? Pasukan warna ini ternyata untuk tiga angkatan: angkatan gue dan dua angkatan dibawah... Banyak juga yang hadir, total mungkin ada 40-50 orang... Tapi yang angkatan gue sendiri cuma lima orang termasuk Vivi yang panitia!

Total alumni yang hadir dari pagi sampai sore, walaupun tidak semua stay the whole day, sekitar 900 orang!

Kalo gue di Jakarta nih, gue koordinir warga angkatan gue supaya banyak yang hadir, dan pilih dress code sendiri; bunga2!  

Balada salah kostum terjadi di salah satu teman, dia gak ketemu kita2 teman2 seangkatan karena gak tau dress code. Ditambah datang telat pula... Kita2 biru muda dia pake merah! Mau duduk bareng angkatan senior?
 
Penyerahan Tanda Kasih kepada Dosen & Mantan Dosen adalah saat yg paling mengharukan -:(


Flashback memory

When you were 17 years old, did you know what do you want to be?

"Kalau kamu gak lulus UMPTN, kamu kuliah di Tarakanita, kuliah tiga tahun jadi sekretaris supaya bisa cepet kerja", ultimatum  nyokap. "Tapi kalo kamu diterima di UI, lain perkara, boleh kuliah disana.'

Berat banget sih syarat nyokap ini. Protes juga susah, lah wong UMPTN juga belum. Sepanjang kelas 3 SMA, setahun penuh gue ikut kelas tambahan di sekolah dan ikut kursus di Teknos. Semua demi lulus UMPTN!

Seperti layaknya UMPTN, semua peserta diperbolehkan memilih dua fakultas. Pilihan pertama UI fakultas Arsitektur, pilihan kedua UI fakultas Hukum.  Semasa SMA gue masuk A1, karena ngak suka ngapalin Biologi (A2) dan ngak suka apalan Sejarah dll (A3), kelas bahasa juga gak pinter2 amat (A4), sebetulnya juga gak jago Kimia, sementara Fisika dan Matematika standard aja lah.

The announcement day came - I passed!  Yeehaa!!  Yes, I was accepted in UI - Faculty of Law - my second choice.

To cut the story short, I didn't reach the agreement with mom, her complete ultimatum was "UI - Faculty of Architecture" or Secretarial Academy.

Three years passed quickly, I completed college and started career as secretary for the next significant years until I jumped to marketing role in a bank, and finally ended my career as client relationship mining contractor. Today, I am a happy traveler and blogger-:) 

Thanks to all teachers in Tarakanita, thanks to all my employers who were also mentors to me, thanks to colleagues and friends.

I am wondering what it would be if I did not obey mom’s order. Would my destiny be different?
 
Hikmah memang datangnya selalu belakangan...

 

4 comments:

  1. wow Mba...amazing life u have yaa....

    pengennnn pny hidup spt mba...bisa ga yaa....

    aku angkatan 96, lulus thn 99....nice to know u...


    ReplyDelete
    Replies
    1. Dear Nelly, terimakasih udah baca cerita ini. He3x, hidup itu sama saja (sok bijak deh gue), asal dijalani apa adanya & fun2 aja... It's good to know you too!

      Delete
  2. Dear Ester, thanks so much... Have a good weekend to you...

    ReplyDelete