Amsterdam view from Amsterdam Tower

Amsterdam view from Amsterdam Tower
The view from Amsterdam Tower

Tuesday, July 15, 2014

Travel Notes - Xi'an Great Mosque


The English version of this article has been published in Woman Business Life website as follows:

Travel Notes Xian Great Mosque, The Oldest, Largest and Best Preserved Islamic Mosque in China

Those you wish to read the Bahasa Indonesia version, just scroll down...

Sunday, July 13, 2014

The Great Mosque of Xi'an (Mesjid Raya Xi'an)



(This posting is intentionally written in Bahasa Indonesia)


Prayer Hall, the Great Mosque of Xi'an, China

Total sekitar 8 juta penduduk Xi'an diantaranya terdapat sekitar 30,000 umat Muslim. Mereka tinggal di pusat kota tua Xi'an dimana terdapat perkampungan umat Muslim dan sebuah Mesjid Raya atau yg disebut the Great Mosque of Xi’an.

 
Ticket Office

Mereka sudah tinggal di area ini dari generasi ke generasi. Menurut pemandu wisata gue, Jane, pemerintah kota Xi'an memberikan kemudahan bagi mereka seperti memperbolehkan mereka tinggal di dalam area kota tua yg makin lama makin padat penduduknya dan harga sewa tempat tinggal dan toko makin mahal. 

Gerbang paling depan di Mesjid Raya, Xi'an. Nice, huh?

Pajak yg dikenakan ke mereka juga lebih kecil. Sementara penduduk kota Xi'an lainnya yg non-Muslim disarankan tinggal dan buka toko diluar kota tua.
 
Mesjid Raya Xi'an

Satu contoh fasilitas lainnya... 


Sebagaimana kita tahu, pemerintah China mempunyai kebijakan ketat mengenai jumlah anak bagi warganya. Pasangan di China hanya boleh punya satu anak saja. Sadar dong, kalau negara ini mempunyai penduduk terpadat di dunia. Minoritas Muslim di Xi’an diperbolehkan mempunyai dua anak sementara penduduk kota warga non-Muslim hanya boleh punya satu anak!

Wajib didatengin kalau main ke daerah ini pastinya the Great Mosque. Sekilas bentuknya seperti temple (kuil) tapi bangunan ini asli mesjid. Masih aktif dipakai mesjid ini, kalau hari Jumat siang banyak cowok2 shalat Jumat.

Prayer Hall, Mesjid Raya, Xi'an

Ada teman SMA di Jakarta yg datang ke Mesjid Raya ini cerita ke gue. Dia sama suaminya jalan2 ke mesjid ini, suaminya mau masuk ke ruang shalat (prayer hall) dan dilarang sama pak hajinya. Setelah dia bilang orang Muslim, dia diminta ngucapin Syahadat sebagai test dan akhirnya boleh masuk!


Hampir semua pemimpin dunia yg mampir ke kawasan kota tua mampir ke mesjid ini termasuk mantan presiden Ibu Megawati Sukarno Putri.

Mantan presiden RI, Ibu Megawati Sukarno Putri pernah berkunjung ke Mesjid Raya, Xi'an

Yg namanya datang ke tempat suci, mau itu mesjid, gereja, kuil, pagoda atau apapun itu, pastinya suasana sekitarnya damai... asli itu yg gue rasain waktu main ke Mesjid Raya ini. Halaman Mesjid yg luas berasa peaceful.

Salah satu halaman Mesjid Raya, Xi'an

Kawasan Muslim di kota tua Xi'an terkenal dengan wisata kulinernya. 

Toko Souvenir di dalam area Mesjid Raya, Xi'an
 
Sebagian souvenir yg dijual di Pasar Traditional sekitar Mesjid Raya Xi'an


Tips yg dikasih sama Jane, pemandu wisata gue, begitu sampai area Muslim ini, kita jalan muter di pasar traditional setempat dan lihat2 souvenir, akhirnya kita sampai ke Mesjid Raya dan lihat2lah disana… setelah puas, kita keluar dan lewat di jalanan yg penuh dengan makanan. 


Jalanan ini ngak terlalu lebar/panjang, cukup puas untuk lihat2 makanan apa aja yg dijual disana.  Banyak penjajah makanan di pinggir jalan, sebagian mereka warga Muslim jadi banyak juga tampang perempuan oriental yg pakai jilbab atau pak haji tapi kulitnya putih dan mata sipit.


Memang jalan2 baru lengkap dengan wiskul!
 
Btw, sehubungan dengan bulan puasa, kira2 seperti apa suasana disana ya... sayang ngak bisa menyaksikan langsung.










Next story: More on Xi’an!

Sunday, June 29, 2014

Xi'an, the Giant Wild Goose Pagoda

Day 2 in Xi’an, I walked along Yanta South Road. After passing a few blocks and shopping malls, I began to see the tall pagoda from afar. It appeared to be surrounded by mist or was it vehicle fumes?
 
Statue of Xuanzang and Giant Wild Goose Pagoda
 
My tour guide told me the story why the pagoda is called the Wild Goose Pagoda. It was built during the Tang Dynasty in 652, its structure was rebuilt in 740 and its exterior brick facade was renovated during the Ming Dynasty.


Anyway, this pagoda was designed by Buddhist monk called Xuanzang, on the request of the Emperor who ruled China at that time. When the Emperor asked his suggestion on how to name this pagoda, he came up with Wild Goose Pagoda.
 
My signature jumping pic!
 
Xuanzang used to travel between China and India. When he was in India, he had strange experience with the wild geese. There was a group of wild geese flying in the sky and dropped him food when he was hungry. This experience remained deeply in his heart.

Now, Xuanzang’s statue that was built at the big public square at the entrance of the pagoda attracts visitors’ attention.
 
 
There are two things that we can do when visiting this pagoda, actually three things.

First, enjoying the public square outside the pagoda where Xuanyang’s statue is. Take nice pics with background of his statue and the giant tall pagoda at the back. So your selfie pic includes two wonderful things at once!
 
A man flying his kite at the public square outside the pagoda
 
Second, buy an entrance fee of 50 RMB and see the pagoda closely. Walk around the big pagoda complex with nice gardens.  

Room with many monks and visitors praying

Entering the temple, there are two buildings-Bell Tower in the east and Drum Tower in the west. Inside the Bell Tower, there is a heavy iron bell of 15 tons.  

Wall of ceramics with history of Buddha
 
Walk further to see other building in the complex, there is praying hall and we still can see monks doing the activities. Pray, there are many visitors coming here to pray...
 
Inside the praying room


Third, buy another entrance fee to enter the pagoda and climb up to the seventh floor. The 360 degree view of Xi’an from the top of the pagoda is amusing.

Stairs to go up/down inside the pagoda

Last but not least, the largest musical fountain in Asia can be found the pagoda. Size of the public square is around 15,000 sqm. The musical fountain entertains people at least twice a day, at 12 noon and 9 pm, and more schedule on weekend and holidays. Come in the evening, the music and lights combine with the fountain performance make it more attractive than the daytime. 
Musical fountain area (day view)

Enjoy the nice weather of Xi’an. Summer in June is hot during the day (30 degree Celsius) however with the breeze in the evening, the weather is just perfect.


 …. What’s the next story? Another holy place in Xi’an…

Wednesday, June 18, 2014

Xi'an, a city in China

(Bahasa Indonesia version)
 
Kejarlah ilmu sampai ke negeri Cina. Gitu katanya...
 
Xi'an yg ibukota propinsi Shaanxi ini letaknya di sebelah barat laut Cina, kalau dari Hong Kong, bisa naik pesawat dan sampai dalam 2 jam 45 menit.  
 
 

Landasan pacu di bandara Xi'an Xianyang International Airport  - panjang banget. Perasaan udah "landing" dari tadi, tapi ngak sampai2 ke terminal kedatangan. Seperti dari Monas ke Lebak Bulus kali. 
 
Bea cukai di bandara Xi'an, Cina
 
Kesan pertama tentunya dimulai dari petugas imigrasi. Mereka lumayan ramah kok. Si mbak benar2 mencocokkan nama gue yg gue tulis di kartu imigrasi dan dibandingkan dengan nama di paspor. Nomor visa Cina gue juga dipelototin sampai dua kali, untuk meyakinkan nomor itu cocok antara yg dia input di komputer dengan yg tertera di paspor gue. 
 
Kartu imigrasi masuk & keluar Cina
 
Lolos dari imigrasi, giliran pengambilan bagasi. Terminal kedatangan dimana gue sampai ngak terlalu besar, ada 2 conveyor belts untuk pengambilan bagasi. Lumayan cepat juga itu tas keluar.
 
Taxi di Xi'an

Salut sama bandara Xi'an yg teratur dan rapih bagian taxinya. Semua orang yg mau naik taxi, harus antri dan petugas disana memberikan kartu petunjuk harga meteran taxi. Dia tanya gue dalam bahasa Mandarin, mungkin dia tanya mau kemana, gue jawab pakai bahasa Inggris sambil ngasih  alamat hotel yg udah gue print pakai bahasa Mandarin-nya. Beres! 
 
Alat transportasi ini dipakai utk angkut barang
 
Biaya toll dari bandara ke hotel 20 RMB dibayar dulu sama di supir taxi, begitu sampai hotel gue bayar sekalian sama ongkos taxi. Minta slip taxi juga, sip deh... by the way, kapan ya taxi di Jakarta bisa kasih slip taxi? Jadi kalau diperlukan untuk keperluan refund gampang gitu. 
 
Taman kota di selatan kota Xi'an, air mancurnya hampir selalu 'nyala'
 
Suhu udara di Xi'an di bulan Juni sekitar 28-32 derajat Celsius. Berbeda dengan Hong Kong, di Xi’an panas dan kering. Di Hong Kong, panas dan lembab sekali jadi lebih banyak keringat. Anyway, cocoknya pakai celana pendek, kaos, kacamata item, sunblock! Kalau mau lebih protektif, pakai topi atau payung juga. Oh ya, bawa air mineral di tas. 
 
Taman kota di selatan kota Xi'an
 
Besok paginya, kelar sarapan di hotel gue iseng lihat2 sekitar hotel yg terletak di Yanta street. Belum lama jalan keluar hotel, ada mobil yg isinya dua bapak2 muda nanya sesuatu. Sopan dong gue mendekat ke mereka dan jawab: I am sorry I can't speak Mandarin. Tampang mereka langsung shock! Tampang Cina begini ngak bisa bahasa Cina?? Tetap mereka jawab: xie xie, xie xie... kok terimakasih sih, padahal gue ngak bisa bantuin mereka. 
 
Taman kota di Xi'an
 

Jalan lanjuttt, liat kakek2 naik sepeda ke arah gue, sambik nyengir gue lambaiin tangan, dadah....! Dia menganggukkan kepalanya. Sopan banget itu kakek. Kagak mungkin juga kali dia dadahin gue, bisa oleng sepedanya kali.
 

Penyewaan sepeda
Transportasi

Kalau mau gaya hidup sehat di tengah kota Xi'an, bisa sewa sepeda dan muter2 aja di sekeliling. Di beberapa pojok kota ada parkiran sepeda sewaan ini. Sepedanya modern juga kok, tapi petunjuknya bahasa Mandarin, hehehe...

Masih kelihatan juga sepeda yg pakai mesin CC kecil, tanggung antara sepeda dengan motor. Bisa disebut moped kali ya...
 
Penampakan bus umum di Xi'an

Mobil mewah of course banyak, karena Cina itu termasuk negara kaya lho. Tanahnya luas, banyak sumber daya alamnya, makanya banyak orang kaya di Cina. Service center merk mobil mewah seperti Aston Martin (mobilnya James Bond 007) dan Lamborghini kelihatan di sisi jalan utama. Mobil mewah lainnya seperti BMW, Audi, Toyota Camry, sering banget lalu lalang di jalan.

 
Bangunan mall di Xi'an

Shopping Mall

Di sepotong Yanta Street, kira2 sama fungsinya sama Jl. Jend. Sudirman, gue perhatiin ada tiga mall besar. Side job gue sebagai Mall Surveyor memanggil2 untuk menjajaki mall pertama yg namanya "Intime Mall". Alis naik dong baca nama mall ini, anyway...
 
Intime Mall
 
Mewah juga isi mall ini, ada Starbucks, Haagen Dazs, Bread Talk, Zara, Sephora, supermarket Walmart, international brand lainnya seperti Lacoste, Ecco, toko2 kecil lainnya. Kalah deh Hong Kong karena disana ngak ada Sephora.
 
 

Mall ini letaknya strategis banget, di seberangnya ada public square, bisa dibilang taman kota kali ya. Namanya "National Cultural Industry Demonstration Area", ampun deh ribet amat...
 
 

Nice public square! Two thumbs up! Jempol deh Xi'an yg punya taman kota besar, bersih dan terawat. Sisi jalan (trottoir) nya lebar dan bersih, ngak ada tuh bolong2 di trottoir. Ada tukang tuktuk yg parkir sembarangan, sama satpam baju ijo muda langsung dipriwitin, mereka cuek, disamperin ama satpam muda ini dan mereka kabur. Mirip deh kelakuan ama tukang becak yg dulu boleh operasi di Jakarta. Tukang tuktuk ini kabur dari satpam dan parkir di pojokan lainnya. Dasar.
 
Lihat2 Walmart, jeruk di toples ini keliatannya seger
 
Mall kedua yg gue check, Minsun. Gedungnya lebih kecil, di basement-nya ada kantor polisi!

Persamaan mall 1 dan 2 itu, sama ngak ada isinya! Sepi pengunjung. Apa karena hari kerja apa karena emang selalu sepi...
 
Xi'an Concert Hall
 
Mall ketiga yg gue perhatiin, namanya OKL. Kurang jelas juga apa itu singkatan atau lawan dari OKB. Tapi gue ngak masuk ke OKL, udah eneg keluar masuk mall.
 
 
 
Sekilas pandangan mata sebagian kota Xi’an. Bagian kota yg gue datangin ini bagian selatan yg mungkin termasuk bagian kota yg baru dibuka pemerintahnya, bagian kota lainnya ntar gue explore…
 

 
 

Bersambung dengan cerita jalan2 di Xi’an selanjutnya… tergantung "mood" nanti gue tulis pake bhs Indonesia atau Inggris ya-:)

Petugas sapu jalan, sapunya seru bgt!

Saturday, May 10, 2014

Le French May - La Grosse Couture



La Grosse Couture - Le French May at K11 Art Mall

The festival has just started! As its name, it is held in May with many programs being held all around Hong Kong and Macau till end of June 2014.

When it comes to festival, Hong Kong has plenty to offer….

La Grosse Couture - Le French May at K11 Art Mall
 
Saturday afternoon, even though there was yellow thunderstorm warning signal, we decided to march to Tsim Sha Tsui to watch French marching band in K11 Art Mall.

La Grosse Couture - Le French May at K11 Art Mall
 
La Grosse Couture was founded in Lyon in 1995, they are known and often invited to festivals.

Dressed up in nice costume, they played songs passionately… Their performance was at 4pm, 5pm and 6pm. I watched the 4pm performance, it was good! Fun! However it was too short… but they were nice and gave chances to audience to take pics together…

La Grosse Couture - Le French May at K11 Art Mall
 
 
What I like about going to cultural art festivals, I get to see the culture of a country without having to travel far and spending money. Festival to me is a way to peep other people’s country through my own window…

La Grosse Couture - Le French May at K11 Art Mall
 
 
About this festival, “Le French May” offers many types of events: exhibitions, performances to cinema and gastronomy. Some of the events is open for public, just check the official website and find out their detailed program: http://www.frenchmay.com/en


La Grosse Couture - Le French May at K11 Art Mall
 

 

Sunday, May 4, 2014

Penerbangan Langsung (Direct Flight Schedule) Hong Kong – Jakarta

(Tulisan versi Bahasa Indonesia tersedia di bawah, Indonesian version is available – just scroll down)

Tram as public transportation in Hong Kong

I just thought I have to share information about the available direct flight from Hong Kong to Jakarta (my home town) and vice versa.

Basically there are three airlines operating direct flight from Hong Kong to Jakarta. One has just suspended its direct flight in April 2014 http://www.tigerair.com/id/en/disruption.php?alert=ri_flight_resched

Depending on some factors, not to mention the high/low season, we may get cheaper fare. I did random check that flying from Hong Kong to Jakarta, it is cheaper flying Cathay Pacific (CX) comparing to Garuda Indonesia (GA). Perhaps it is because CX has more flights. China Airlines (CI) is offering cheaper fare for the same route. Of course, each has its own terms and conditions depending on our need.

As reference, let’s check on their schedules (alphabetical order). You may refer to their official websites for confirmation.


Cathay Pacific (CX)

As an example, CX has three schedules from Hong Kong to Jakarta and return daily.


Check this website for more info http://www.cathaypacific.com/cx/en_ID.html

Cathay Pacific has its own frequent flyer program i.e. Marco Polo Club or we can also use Asia Miles.


China Airlines (CI)

Depending on which day, CI has two daily direct flights, please refer to below schedule:


Check their official website for more info https://www.china-airlines.com/en/index.html

China Airlines has its own frequent flyer program, otherwise we can also use SkyTeam to accrue the mileage.


Garuda Indonesia (GA)

Meanwhile, GA has only two daily flights from Hong Kong to Jakarta and return.
 

Check this website for more info https://www.garuda-indonesia.com/hk/en/index.page

As additional information, their Frequent Flyer program, GarudaMiles is now part of the SkyTeam.
 
Happy traveling! Bon voyage!

 
Versi Bahasa Indonesia

Sekedar informasi mengenai penerbangan langsung dari Hong Kong ke Jakarta (kota gue!) dan sebaliknya.

Pada dasarnya ada tiga maskapai penerbangan  yang melayani rute penerbangan langsung ini, sementara satu maskapai baru saja menutup rute tersebut efektif bulan April 2014 lalu http://www.tigerair.com/id/en/disruption.php?alert=ri_flight_resched

Tergantung beberapa factor, bukan saja karena musim liburan atau bukan (high/low season), kita bisa saja dapat harga tiket yang lebih murah. Gue pernah ngecek secara garis besar aja, kalau terbang dari Hong Kong ke Jakarta, lebih murah naik Cathay Pacific (CX) daripada Garuda Indonesia (GA). Demikian juga sebaliknya, dari Jakarta ke Hong Kong, lebih murah naik CX dibanding GA. Mungkin karena CX punya lebih banyak penerbangan. Selain itu, China Airlines juga menawarkan harga tiket yang lebih murah dibanding kedua maskapai diatas. Tentu saja setiap penawaran punya persyaratan masing-masing.
 
Sebagai referensi, cekidot maskapai2 apa saja (berdasarkan alphabet). Silakan merujuk ke website resmi mereka untuk konfirmasi.

 
Cathay Pacific (CX)

CX punya tiga penerbangan langsung setiap harinya, dari Hong ke Jakarta dan sebaliknya.


Silakan klik website resmi mereka di http://www.cathaypacific.com/cx/en_ID.html

Mengenai program frequent flyer program, CX punya program Marco Polo Club dan mereka juga merupakan bagian dari Asia Miles.
 

China Airlines (CI)

Tergantung hari, CI memiliki dua penerbangan langsung, lihat jadwal dibawah ini:
 
 
Untuk lengkapnya, klik website mereka https://www.china-airlines.com/en/index.html

China Airlines memiliki program frequent flyer, selain itu mereka juga bagian dari SkyTeam.

 
Garuda Indonesia

GA mengoperasikan penerbangan langsung sebanyak dua kali setiap hari (pulang pergi).
 
 
Klik website resmi mereka di https://www.garuda-indonesia.com/hk/en/index.page

Sebagai informasi tambahan, program Frequent Flyer GarudaMiles sekarang sudah merupakan bagian dari program SkyTeam.

Selamat jalan2...!!
 
Kalau sudah sampai Hong Kong, naik Tram ya...