(This posting is intentionally written in Bahasa Indonesia)
|
Prayer Hall, the Great Mosque of Xi'an, China |
Total sekitar 8 juta penduduk Xi'an diantaranya terdapat sekitar 30,000
umat Muslim. Mereka tinggal di pusat kota tua Xi'an dimana terdapat perkampungan
umat Muslim dan sebuah Mesjid Raya atau yg disebut the Great Mosque of Xi’an.
|
Ticket Office |
Mereka sudah tinggal di area ini dari generasi ke generasi. Menurut
pemandu wisata gue, Jane, pemerintah kota Xi'an memberikan kemudahan bagi
mereka seperti memperbolehkan mereka tinggal di dalam area kota tua yg makin
lama makin padat penduduknya dan harga sewa tempat tinggal dan toko makin mahal.
|
Gerbang paling depan di Mesjid Raya, Xi'an. Nice, huh? |
Pajak yg dikenakan ke mereka juga lebih kecil. Sementara penduduk kota Xi'an
lainnya yg non-Muslim disarankan tinggal dan buka toko diluar kota tua.
|
Mesjid Raya Xi'an |
Satu contoh fasilitas lainnya...
Sebagaimana kita tahu, pemerintah China
mempunyai kebijakan ketat mengenai jumlah anak bagi warganya. Pasangan di China
hanya boleh punya satu anak saja. Sadar dong, kalau negara ini mempunyai
penduduk terpadat di dunia. Minoritas Muslim di Xi’an diperbolehkan mempunyai
dua anak sementara penduduk kota warga non-Muslim hanya boleh punya satu anak!
Wajib didatengin kalau main ke daerah ini pastinya the Great Mosque.
Sekilas bentuknya seperti temple (kuil) tapi bangunan ini asli mesjid. Masih
aktif dipakai mesjid ini, kalau hari Jumat siang banyak cowok2 shalat Jumat.
|
Prayer Hall, Mesjid Raya, Xi'an |
Ada teman SMA di Jakarta yg datang ke Mesjid Raya ini cerita ke gue.
Dia sama suaminya jalan2 ke mesjid ini, suaminya mau masuk ke ruang shalat
(prayer hall) dan dilarang sama pak hajinya. Setelah dia bilang orang Muslim,
dia diminta ngucapin Syahadat sebagai test dan akhirnya boleh masuk!
Hampir semua pemimpin dunia yg mampir ke kawasan kota tua mampir ke
mesjid ini termasuk mantan presiden Ibu Megawati Sukarno Putri.
|
Mantan presiden RI, Ibu Megawati Sukarno Putri pernah berkunjung ke Mesjid Raya, Xi'an |
|
Yg namanya datang ke tempat suci, mau itu mesjid, gereja, kuil, pagoda
atau apapun itu, pastinya suasana sekitarnya damai... asli itu yg gue rasain
waktu main ke Mesjid Raya ini. Halaman Mesjid yg luas berasa peaceful.
Jalanan ini ngak terlalu lebar/panjang, cukup puas untuk lihat2 makanan
apa aja yg dijual disana. Banyak
penjajah makanan di pinggir jalan, sebagian mereka warga Muslim jadi banyak
juga tampang perempuan oriental yg pakai jilbab atau pak haji tapi kulitnya
putih dan mata sipit.
Memang jalan2 baru lengkap dengan wiskul!
Btw, sehubungan dengan bulan puasa, kira2 seperti apa suasana disana ya... sayang ngak bisa menyaksikan langsung.
Next story: More on Xi’an!