Amsterdam view from Amsterdam Tower

Amsterdam view from Amsterdam Tower
The view from Amsterdam Tower

Sunday, June 29, 2014

Xi'an, the Giant Wild Goose Pagoda

Day 2 in Xi’an, I walked along Yanta South Road. After passing a few blocks and shopping malls, I began to see the tall pagoda from afar. It appeared to be surrounded by mist or was it vehicle fumes?
 
Statue of Xuanzang and Giant Wild Goose Pagoda
 
My tour guide told me the story why the pagoda is called the Wild Goose Pagoda. It was built during the Tang Dynasty in 652, its structure was rebuilt in 740 and its exterior brick facade was renovated during the Ming Dynasty.


Anyway, this pagoda was designed by Buddhist monk called Xuanzang, on the request of the Emperor who ruled China at that time. When the Emperor asked his suggestion on how to name this pagoda, he came up with Wild Goose Pagoda.
 
My signature jumping pic!
 
Xuanzang used to travel between China and India. When he was in India, he had strange experience with the wild geese. There was a group of wild geese flying in the sky and dropped him food when he was hungry. This experience remained deeply in his heart.

Now, Xuanzang’s statue that was built at the big public square at the entrance of the pagoda attracts visitors’ attention.
 
 
There are two things that we can do when visiting this pagoda, actually three things.

First, enjoying the public square outside the pagoda where Xuanyang’s statue is. Take nice pics with background of his statue and the giant tall pagoda at the back. So your selfie pic includes two wonderful things at once!
 
A man flying his kite at the public square outside the pagoda
 
Second, buy an entrance fee of 50 RMB and see the pagoda closely. Walk around the big pagoda complex with nice gardens.  

Room with many monks and visitors praying

Entering the temple, there are two buildings-Bell Tower in the east and Drum Tower in the west. Inside the Bell Tower, there is a heavy iron bell of 15 tons.  

Wall of ceramics with history of Buddha
 
Walk further to see other building in the complex, there is praying hall and we still can see monks doing the activities. Pray, there are many visitors coming here to pray...
 
Inside the praying room


Third, buy another entrance fee to enter the pagoda and climb up to the seventh floor. The 360 degree view of Xi’an from the top of the pagoda is amusing.

Stairs to go up/down inside the pagoda

Last but not least, the largest musical fountain in Asia can be found the pagoda. Size of the public square is around 15,000 sqm. The musical fountain entertains people at least twice a day, at 12 noon and 9 pm, and more schedule on weekend and holidays. Come in the evening, the music and lights combine with the fountain performance make it more attractive than the daytime. 
Musical fountain area (day view)

Enjoy the nice weather of Xi’an. Summer in June is hot during the day (30 degree Celsius) however with the breeze in the evening, the weather is just perfect.


 …. What’s the next story? Another holy place in Xi’an…

Wednesday, June 18, 2014

Xi'an, a city in China

(Bahasa Indonesia version)
 
Kejarlah ilmu sampai ke negeri Cina. Gitu katanya...
 
Xi'an yg ibukota propinsi Shaanxi ini letaknya di sebelah barat laut Cina, kalau dari Hong Kong, bisa naik pesawat dan sampai dalam 2 jam 45 menit.  
 
 

Landasan pacu di bandara Xi'an Xianyang International Airport  - panjang banget. Perasaan udah "landing" dari tadi, tapi ngak sampai2 ke terminal kedatangan. Seperti dari Monas ke Lebak Bulus kali. 
 
Bea cukai di bandara Xi'an, Cina
 
Kesan pertama tentunya dimulai dari petugas imigrasi. Mereka lumayan ramah kok. Si mbak benar2 mencocokkan nama gue yg gue tulis di kartu imigrasi dan dibandingkan dengan nama di paspor. Nomor visa Cina gue juga dipelototin sampai dua kali, untuk meyakinkan nomor itu cocok antara yg dia input di komputer dengan yg tertera di paspor gue. 
 
Kartu imigrasi masuk & keluar Cina
 
Lolos dari imigrasi, giliran pengambilan bagasi. Terminal kedatangan dimana gue sampai ngak terlalu besar, ada 2 conveyor belts untuk pengambilan bagasi. Lumayan cepat juga itu tas keluar.
 
Taxi di Xi'an

Salut sama bandara Xi'an yg teratur dan rapih bagian taxinya. Semua orang yg mau naik taxi, harus antri dan petugas disana memberikan kartu petunjuk harga meteran taxi. Dia tanya gue dalam bahasa Mandarin, mungkin dia tanya mau kemana, gue jawab pakai bahasa Inggris sambil ngasih  alamat hotel yg udah gue print pakai bahasa Mandarin-nya. Beres! 
 
Alat transportasi ini dipakai utk angkut barang
 
Biaya toll dari bandara ke hotel 20 RMB dibayar dulu sama di supir taxi, begitu sampai hotel gue bayar sekalian sama ongkos taxi. Minta slip taxi juga, sip deh... by the way, kapan ya taxi di Jakarta bisa kasih slip taxi? Jadi kalau diperlukan untuk keperluan refund gampang gitu. 
 
Taman kota di selatan kota Xi'an, air mancurnya hampir selalu 'nyala'
 
Suhu udara di Xi'an di bulan Juni sekitar 28-32 derajat Celsius. Berbeda dengan Hong Kong, di Xi’an panas dan kering. Di Hong Kong, panas dan lembab sekali jadi lebih banyak keringat. Anyway, cocoknya pakai celana pendek, kaos, kacamata item, sunblock! Kalau mau lebih protektif, pakai topi atau payung juga. Oh ya, bawa air mineral di tas. 
 
Taman kota di selatan kota Xi'an
 
Besok paginya, kelar sarapan di hotel gue iseng lihat2 sekitar hotel yg terletak di Yanta street. Belum lama jalan keluar hotel, ada mobil yg isinya dua bapak2 muda nanya sesuatu. Sopan dong gue mendekat ke mereka dan jawab: I am sorry I can't speak Mandarin. Tampang mereka langsung shock! Tampang Cina begini ngak bisa bahasa Cina?? Tetap mereka jawab: xie xie, xie xie... kok terimakasih sih, padahal gue ngak bisa bantuin mereka. 
 
Taman kota di Xi'an
 

Jalan lanjuttt, liat kakek2 naik sepeda ke arah gue, sambik nyengir gue lambaiin tangan, dadah....! Dia menganggukkan kepalanya. Sopan banget itu kakek. Kagak mungkin juga kali dia dadahin gue, bisa oleng sepedanya kali.
 

Penyewaan sepeda
Transportasi

Kalau mau gaya hidup sehat di tengah kota Xi'an, bisa sewa sepeda dan muter2 aja di sekeliling. Di beberapa pojok kota ada parkiran sepeda sewaan ini. Sepedanya modern juga kok, tapi petunjuknya bahasa Mandarin, hehehe...

Masih kelihatan juga sepeda yg pakai mesin CC kecil, tanggung antara sepeda dengan motor. Bisa disebut moped kali ya...
 
Penampakan bus umum di Xi'an

Mobil mewah of course banyak, karena Cina itu termasuk negara kaya lho. Tanahnya luas, banyak sumber daya alamnya, makanya banyak orang kaya di Cina. Service center merk mobil mewah seperti Aston Martin (mobilnya James Bond 007) dan Lamborghini kelihatan di sisi jalan utama. Mobil mewah lainnya seperti BMW, Audi, Toyota Camry, sering banget lalu lalang di jalan.

 
Bangunan mall di Xi'an

Shopping Mall

Di sepotong Yanta Street, kira2 sama fungsinya sama Jl. Jend. Sudirman, gue perhatiin ada tiga mall besar. Side job gue sebagai Mall Surveyor memanggil2 untuk menjajaki mall pertama yg namanya "Intime Mall". Alis naik dong baca nama mall ini, anyway...
 
Intime Mall
 
Mewah juga isi mall ini, ada Starbucks, Haagen Dazs, Bread Talk, Zara, Sephora, supermarket Walmart, international brand lainnya seperti Lacoste, Ecco, toko2 kecil lainnya. Kalah deh Hong Kong karena disana ngak ada Sephora.
 
 

Mall ini letaknya strategis banget, di seberangnya ada public square, bisa dibilang taman kota kali ya. Namanya "National Cultural Industry Demonstration Area", ampun deh ribet amat...
 
 

Nice public square! Two thumbs up! Jempol deh Xi'an yg punya taman kota besar, bersih dan terawat. Sisi jalan (trottoir) nya lebar dan bersih, ngak ada tuh bolong2 di trottoir. Ada tukang tuktuk yg parkir sembarangan, sama satpam baju ijo muda langsung dipriwitin, mereka cuek, disamperin ama satpam muda ini dan mereka kabur. Mirip deh kelakuan ama tukang becak yg dulu boleh operasi di Jakarta. Tukang tuktuk ini kabur dari satpam dan parkir di pojokan lainnya. Dasar.
 
Lihat2 Walmart, jeruk di toples ini keliatannya seger
 
Mall kedua yg gue check, Minsun. Gedungnya lebih kecil, di basement-nya ada kantor polisi!

Persamaan mall 1 dan 2 itu, sama ngak ada isinya! Sepi pengunjung. Apa karena hari kerja apa karena emang selalu sepi...
 
Xi'an Concert Hall
 
Mall ketiga yg gue perhatiin, namanya OKL. Kurang jelas juga apa itu singkatan atau lawan dari OKB. Tapi gue ngak masuk ke OKL, udah eneg keluar masuk mall.
 
 
 
Sekilas pandangan mata sebagian kota Xi’an. Bagian kota yg gue datangin ini bagian selatan yg mungkin termasuk bagian kota yg baru dibuka pemerintahnya, bagian kota lainnya ntar gue explore…
 

 
 

Bersambung dengan cerita jalan2 di Xi’an selanjutnya… tergantung "mood" nanti gue tulis pake bhs Indonesia atau Inggris ya-:)

Petugas sapu jalan, sapunya seru bgt!